Sunday 7 November 2010

I Don't Know What The Title Should Be~~

Kita cenderung melihat di sudut-sudut tertentu yang kita sendiri punya kepentingan. Al Hasil, sering kali kita dapati dorongan memakan makanan sunah lebih hebat diuar-uarkan berbanding dengan mengajak melaksanakan sunah-sunah yang lebih besar dan afdal.

“Ayah, jika minum susu kambing kita boleh jadi baik. Ini minuman sunah.”

“Tapi jangan hanya ikut sunah minum susu kambing sahaja, ikut sunah yang lebih utama daripada itu, “ balas saya.

“Apa dia?”

“Bangun solat Subuh, tinggalkan perkara yang sia-sia.”

“Makan kismis ini yang didoakan ini bagus ayah. Fikiran kita jadi tajam. Ini juga makanan sunah.”

“Ya. Tetapi berusaha menelaah pelajaran dan memberi tumpuan ketika belajar adalah lebih sunah.”

Anak saya terdiam. Sikapnya memilih yang senang-senang dan enak-enak sahaja daripada as sunah saya perbetulkan. Memang untuk beramal, kita boleh pilih yang mudah-mudah dan senang-senang dahulu tetapi kita mesti tahu dan berusaha untuk mengamalkan yang lebih utama. Mana yang ‘sesuai’ dengan selera dan kecenderungan kita, itu yang diutamakan. Manakala yang perlukan kita bersusah payah serta mujahadah kita pinggirkan… seolah-olah itu bukan sunah.

Minum susu kambing misalnya memang sunah, ya itu ada kesannya dalam pembentukan peribadi kita,namun tentulah meninggalkan mengumpat dan memfitnah, bermujahadah melawan nafsu, membaca Al Quran dan mendirikan solat lebih utama dalam usaha kita untuk memperbaiki diri. Ya, tidak ada salahnya menguar-uarkanlah makanan sunah yang boleh membentuk hati dan peribadi, tetapi jangan terlupa aspek-aspek lain yang jauh lebih penting seperti menjaga pergaulan, mengamalkan cara hidup bersandarkan syariat dan lain-lain.

Jadi, persoalannya betapa ramai orang yang mendakwa dan merasakan dia telah mengikut sunah padahal apa yang sebenarnya diikutinya hanyalah hawa nafsu sendiri? Inilah gara-gara tidak tulus mengikut jalan yang lurus!

Credit to Ustaz Pahrol, read the rest at http://genta-rasa.com/2010/11/07/tak-lurus-di-jalan-yang-lurus/

Well, the topic is about, not putting the first one first. I mean, people like using tools to change them not aware that actually the changes come from inside. For example, we dress accordingly (tools) but yet not even have attitudes (from inside of course)parallel to the 'standard' of our dress.

Well, as people usually judge from appearance, that's the problem. Not talking about others; this is all about me.

I mean, I tried to, change my bad habit, but I am sure not wholeheartedly because I'm still doing it. I'm afraid to letting it go. It just being part of me.

And, when this time I am totally stress because of the past paper, and the coming one (which regarding pedagogy; funny I'm not even feel a bit tiniest stress on chemistry even I know I'm suck in chemistry), I met up with this article that I found out to be very disturbing. Yeah, each time I read an article like above, I feel that..... why did I want to be Muslim at first? Well, can't I just be like others? Not really have much to think about?

Really, I am weak. Very weak. And inside me, there are two sides. One is saying 'well just relax and don't bother of following those rules too much. Give yourself a break.' And another one would say 'You know which is right and which is wrong. Even if you try to be relax, you are aware that you are doing sinful thing, and you are still in stress. Nobody will relax doing sinful things. It's nature.'

You know, I rarely pray. I rarely ask for help. Ignorance? Nope, a habit I guess. And I'm trying, not to just read the prayers, which most of us do, but say the prayer from what is inside. I need to be desperate when I pray to Him.

Above all, it is the relation between the human and its Creator which really will solve the problem, any problem that ever exist in this world.

No comments: